Kodam Brawijaya dan Polda Jatim Gelar Rakor Pengamanan Pilkada Serentak 2024

Minggu 17-11-2024,07:01 WIB
Reporter : Citra
Editor : Andre

SURABAYA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, menggelar rapat koordinasi yang membahas pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Jawa Timur.

Rapat yang digelar di Gedung Rupatama Mapolda Jatim itu melibatkan berbagai unsur Pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam Brawijaya menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan instansi terkait dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif selama tahapan Pilkada berlangsung.

“Sebagai aparat keamanan, kami dari Kodam Brawijaya bersama dengan Polda Jatim dan pihak terkait lainnya akan berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah Jawa Timur," kata Mayjen TNI Rudy.

BACA JUGA:Kodam Brawijaya Dukung Keberadaan Sekolah Ramah Anak

BACA JUGA:Dukung Program Pembangunan 3 Juta Rumah, Menteri Nusron: Ada 157 Hektare Tanah Telantar Siap Ditindaklanjuti

"Pengamanan ini tidak hanya mencakup saat pemungutan suara, tetapi juga seluruh rangkaian tahapan Pemilukada, mulai dari kampanye hingga perhitungan suara,” ujarnya.

Selain TNI dan Polri, Pangdam juga menekankan perlunya keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung kelancaran Pilkada dengan menjaga ketertiban dan menghindari potensi kerusuhan yang dapat mengganggu jalannya demokrasi.

“Tentunya, itu juga memerlukan peran serta masyarakat, terutama kesadaran masyarakat dalam ikut serta berpartisipasi mewujudkan Pemilukada serentak yang aman dan damai,” pintanya.

Selain soal sinergitas, Pangdam juga menegaskan jika prajuritnya bakal bersikap netral selama ajang Pilkada berlangsung.

BACA JUGA:Pedagang Dawet di Kota Batu yang Kini Jadi Guru Besar Bidang Gunung Api di Universitas Brawijaya Malang

BACA JUGA:Berantas Judi Online, LPSK Siap Jaga Kerahasiaan Saksi

Mayjen TNI Rudy memastikan jika netralitas, sudah menjadi harga mati.

“Netralitas itu sudah jadi harga mati bagi prajurit TNI,” tegasnya.

Kategori :