"Tadi kita juga diskusi soal kesiapan rehabilitasi di Sumsel apakah sudah memadai. Karena kami sadar pusat rehabilitasi di sini masih terbatas yang membutuhkan dukungan BNN RI," tambahnya.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dukung Rencana Aksi BNN Memberantas Narkoba
BACA JUGA:Meraih Asa Tanpa Narkoba
Sementara itu, Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, mengatakan bahwa saat ini sudah terjadi fenomena darurat narkoba.
Jika merujuk data internasional ada jutaan anak manusia terpapar ancaman narkoba.
Dua dampak yang menurutnya perlu mendapatkan perhatian dari ancaman ini adalah pertama rusaknya moral generasi bangsa serta banyaknya orang membelanjakan uang sia-sia di saat negara tengah berusaha menyelamatkan warga dari kemiskinan.
"Di kalangan remaja juga banyak makanya ini harus ditekan. Kalau tidak kita tekan pasarnya maka akan terus meningkat. Kenapa? karena salah satu motif orang menggunakan narkoba adalah ajakan teman seusia dan sebaya," jelasnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Ajak Masyarakat Perangi Narkoba
BACA JUGA:Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba, Pemkab Muara Enim Luncurkan Program IKAN
Sementara itu, untuk wilayah Sumsel kata Marthinus merupakan wilayah strategis karena merupakan jalan lintas dari Aceh menuju Lampung dan menuju Jawa.
Produsennya adalah negara seperti Myanmar dan memanfaatkan letak geografis sebagai pintu masuk selain Kalimantan.
"Makanya Sumsel menjadi salah satu konsen kami dari sisi letak geografis," ujarnya.