JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Sekda Provinsi Sumsel H. Edward Candra menghadiri rapat Sinergi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional, bertempat di Hotel Morrissey Jakarta, Jumat 4 Oktober 2024.
Rapat ini merupakan rangkaian Rapat Pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang akan dipimpin oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin selaku Ketua Harian KNEKS.
Direktur Eksekutif, K.H. Sholahudin Al Aiyub, mengungkapkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) memiliki tugas sebagai perpanjangan tangan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), untuk mempermudah koordinasi dan sinkronisasi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Kami yakin KDEKS akan memperkuat itu pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah ke depan, tapi memang kemudian aturan yang terkait dengan hal itu belum ada aturannya seperti apa," katanya.
BACA JUGA:Naik Turunnya Keuangan Syariah: Refleksi Ketidaksempurnaan
BACA JUGA:Bidik Sektor Pendidikan, Kesehatan dan UMKM, Bank BJB Syariah Sinergi dengan Muhammadiyah
"Hal ini penting kita akan mendengarkan para pemegang kepentingan untuk membahas terkait dengan hal itu, mulai dari Kementerian Dalam Negeri, dari Bappenas dan dari Kementerian Keuangan,” lanjutnya.
Sementara dalam paparannya, Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, penguatan ekonomi syariah nasional perlu dilakukan, guna optimalisasi potensi besar ekonomi syariah global.
“Kita semua ketahui, Spending atau pengeluaran masyarakat muslim global yang terus meningkat,” katanya.
Menurutnya, pengeluaran konsumen muslim global tahun 2022 sebesar US$ 2,29 triliun di enam sektor riil ekonomi, dan diproyeksikan mencapai US$ 3,1 triliun pada tahun 2027.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan Rookie of the Year 2024 dari Kemenko Perekonomian RI
BACA JUGA:Sriwijaya Ranau Gran Fondo (SRGF) 2024 Baik untuk Perekonomian OKU Selatan
“Perkembangan 6 sektor riil tersebut didukung oleh sektor keuangan syariah sebagai enabler yang pada 2021/2022 asetnya mencapai US$ 3,9 triliun, diproyeksikan meningkat hingga US$ 5,9 triliun pada 2025/2026,” tandasnya.