“Kita undang juga nanti beberapa Perusahaan yang tidak terlibat sebetulnya dalam kerusakan jembatan ini, tetapi menggunakan akses jalur sungai ini untuk kegiatan usahanya,” tuturnya.
Di sisi lain, Elen juga menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban, serta menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kesiapan Pemkab Muba dan seluruh elemen masyarakat yang telah turut andil membantu warga yang terdampak.
BACA JUGA:Menara Jembatan Ampera, Ikon Wisata Baru Kota Palembang
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Belajar ke Lampung tuk Bangun Jembatan Layang Dalam Kota
Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI M. Naudi Nurdika menyampaikan prihatin atas musibah ini.
Dia juga mengatakan pihaknya (TNI) akan selalu siap untuk membantu dan mendukung apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat.
“Saya juga merasakan ini, jembatan ini akses utama jalan kehidupan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari, yang paling utama kami sangat merasakan atas musibah ini, oleh sebab itu kami datang kemari untuk ikut memberi support," ucapnya.
"Dan persoalan ini segera akan ditindak lanjuti, saya berharap masyarakat bersabar atas musibah ini, jajaran TNI siap mendukung apa saja, terkhusus kegiatan sosial apapun mudah-mudahan ini meringankan sedikit beban masyarakat,” tambahnya.
BACA JUGA:Kepala Desa Ini Sebut Jembatan Air Sugihan Sudah Dinantikan Masyarakat Sejak 40 Tahun Lamanya
Untuk diketahui, ambruknya jembatan penghubung Desa Sukajadi P.6 dengan Desa Galuh Sari SP 11, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, terjadi pada Senin 12 Agustus 2024 pukul 20.30 WIB.
Jembatan ambruk disebabkan oleh tongkang pengangkut batu bara yang menghantam bagian sisi tengah jembatan.
Kejadian naas ini menelan korban jiwa sebanyak 6 orang dan 7 orang mengalami luka ringan dan luka berat.
Selain itu juga menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu, mengingat fungsi jembatan tersebut sangat vital sebagai akses ekonomi masyarakat sekitar.