Dengan membentengi anak dari pengaruh buruk lingkungan sekitar, orang tua memainkan peran sentral sebagai pendidik pertama sebelum anak memasuki lingkungan pendidikan formal.
Menanamkan nilai-nilai karakter seperti kedisiplinan, kejujuran, dan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini juga merupakan bagian dari tanggungjawab orang tua dalam membentuk karakter anak.
Pendidikan karakter pada anak usia dini sangat penting karena masa tersebut merupakan waktu yang sangat sensitif dalam pembentukan kepribadian anak.
BACA JUGA:Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan
Mendidik anak dengan nilai-nilai positif sejak dini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Orang tua memiliki peran penting dalam mengajarkan akhlak mulia kepada anak-anak mereka.
Orang tua dapat menggunakan berbagai metode dan pendekatan edukatif untuk membentuk karakter anak yang baik.
Misalnya, memberikan teladan yang baik, membiasakan anak dengan sikap-sikap positif, dan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral yang penting.
BACA JUGA:Komunikasi dalam Bingkai Disrupsi di Era Digital
Pada dasarnya, orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka.
Anak usia dini cenderung meniru perilaku orang tua mereka.
Oleh karena itu, keteladanan dalam berperilaku merupakan cara efektif untuk mengajarkan akhlak mulia.
Selain itu, orang tua juga bisa memberikan penjelasan yang tepat saat anak melanggar aturan, sehingga anak dapat memahami konsekuensi dari perbuatannya dan belajar untuk berpikir kritis tentang tindakannya.
BACA JUGA:Kebebasan Pers: Wartawan Berpikir Kritis Tanpa Batas
Anak usia dini biasanya berusia antara 0-6 tahun, dan masa ini merupakan periode yang sangat penting dalam perkembangan karakter mereka.
Pada usia ini, anak-anak sedang dalam tahap pembentukan kepribadian dan karakter yang akan membentuk dasar bagi perkembangan mereka pada masa depan.