“Ini akan berdampak pada menambahnya kapasitas angkutan batu bara, ada Multiplier effect, jadi kita akan kejar multiplier efeknya,” tutur dia.
Untuk memastikan kereta api ini tidak mengganggu lalu lintas di perlintasan sebidang.
Elen mengungkapkan, pihaknya bersama PT KAI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI), telah menyelesikan 3 fly over, dan akan segera dilanjutkan lagi untuk penyelesaian jembatan berikutnya.
“Kita dengan PT KAI, Kementerian PUPR, juga akan segera menyelesaikan, nah itu sudah kita bahas juga pada Rapat PSN minggu lalu, dan itu sudah ada beberapa yang diselesaikan, ada 3 flyover ya, kita lanjutkan nanti ada beberapa yang harus dicarikan pembiayaannya, nanti akan segera kita konsultasikan dengan Kementerian PUPR untuk percepatan fly over perlintasan sebidang tersebut,” tambahnya.
BACA JUGA:Angkutan Batu Bara Timbulkan Debu, Pemda Muara Enim Tegur Perusahaan
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Wilayah, Pembangunan Infrastruktur, dan Investasi Kementerian Perekonomian RI, Wahyu Utomo saat kunjungan ke Palembang pada Mei yang lalu.
Menekankan pentingnya pembangunan Kereta Api Logistik ini, mengingat pengangkutan batu bara melalui jalan darat dan laut sudah sangat padat dan merusak jalan.
Wahyu juga menjelaskan bahwa proyek Kereta Api Logistik ini telah dinilai dari sisi ekonomisnya, terutama terkait dengan keberlanjutan pertambangan batu bara di Sumsel.
Meskipun Pemerintah berupaya mengurangi penggunaan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), batu bara akan tetap dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti hilirisasi batu bara di Muara Enim.
BACA JUGA:Dewan Muara Enim Minta Percepatan Pembangunan Jalan Alternatif Angkutan Batu Bara
“Kereta api adalah salah satu solusi terbaik. Kandungan batu bara di Sumsel cukup banyak dan masa penambangannya bisa lebih dari 20 tahun,” tambahnya. (*)