“Capaian tersebut membuat wilayah kami menjadi yang tercepat se-Sumatera dalam menurunkan kemiskinan ekstrem,” klaim Fatoni.
Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem, yaitu Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), pengendalian harga bahan pokok/inflasi, kontribusi bantuan kesehatan/KIS, serta mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten/Kota.
Lalu, ada juga bantuan sekolah gratis, revitalisasi pertanian dan optimalisasi pembangunan infrastruktur desa (air bersih, sanitasi dan lain-lain).
Tak hanya penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, inflasi Provinsi Sumsel pada Mei 2024 sebesar 0.06% (mtm) atau menurun dibandingkan pada bulan sebelumnya yaitu April 2024 sebesar 0,43%.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dipuji Kemendagri, Dinilai Berhasil Kendalikan Inflasi dan Angka Kemiskinan
Kemudian untuk inflasi tahunan menurun menjadi 2,98% secara year on year (yoy) dari inflasi bulan sebelumnya 3,12% (yoy).
Terjaganya inflasi ini berkat dukungan dari Kabupaten/kota, BUMN dan BUMD yang secara masif menggelar Gerakan Pangan Murah.
Selanjutnya ada Operasi Pasar Murah, Pelaksanaan High Level Meeting (HLM) kerjasama Bank Indonesia (BI), Bulog dan Pemprov Sumsel. (*)