Presiden Timor Leste Usulkan Nobel untuk NU dan Muhammadiyah, Ternyata Ini Alasannya
Abu Dhabi, enimekspres.co.id - Ini pernyataan menarik dari Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta.
Ramos Horta mengusulkan penghargaan Nobel dan penghargaan perdamaian UNESCO untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Apa alasannya? Karena dua organisasi massa keagamaan terbesar di Indonesia, banyak berperan besar di bumi Indonesia.
Usulan ini muncul dalam sambutan Presiden Ramos Horta dalam acara Human Fraternity Majlis di Abrahamic Family House, di Abu Dhabi.
Ya, Presiden Ramos Horta memberikan pengakuan atas peran penting NU dan Muhammadiyah dalam membangun toleransi dan stabilitas di Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Dia menyebut keduanya sebagai "model toleransi" yang telah memberikan contoh bagi dunia.
Wakil Presiden Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, juga mengapresiasi usulan tersebut.
BACA JUGA:Muhammadiyah dan NU Saling Menguatkan dan Melengkapi
BACA JUGA:Hadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional, Wapres Ma'ruf Amin: Keluarga Kunci Atasi Stunting
Dalam keterangan pers di Hotel Conrad Abu Dhabi, Wapres Ma’ruf Amin menyatakan bahwa usulan pemberian nobel untuk NU dan Muhammadiyah ini bukanlah hal yang dianggap enteng.
Namun, Indonesia telah membuktikan eksistensinya dalam menjaga persatuan negara melalui azas toleransi.
"Indonesia dengan penduduk yang sangat besar dengan keragaman dan kita bisa membangun toleransi di antara bangsa kita menjadi bangsa yang kita jaga keutuhannya persatuannya," ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Presiden Ramos Horta mengungkapkan harapannya bahwa penghargaan nobel tersebut dapat diraih oleh NU dan Muhammadiyah atas pekerjaan luar biasa mereka dalam menciptakan toleransi dan stabilitas di Indonesia.