BACA JUGA:17 Menit dari Kota Bengkulu, Objek Wisata Pantai Sungai Suci Bayar Lunas Lelah di Perjalanan
BACA JUGA:Akhir Pekan Mau ke Palembang? Ini 6 Objek Wisata di Sekitar Jembatan Ampera
Puncak Menara hanya dijadikan objek wisata, swafoto dan menikmati pemandangan saja.
Diketahui, Jembatan Ampera, singkatan dari "Amanat Penderitaan Rakyat".
Jembatan Ampera bukan hanya sebuah struktur megah yang menghubungkan dua sisi Sungai Musi, tetapi juga sarat akan sejarah dan makna bagi warga Bumi Sriwijaya.
Lahirnya Ide dan Proses Pembangunan Jembatan Ampera pada era 1960-an, Palembang mengalami permasalahan utama dalam mobilitas antara dua sisi Sungai Musi yang membelah kota.
BACA JUGA:Akhir Pekan Mau ke Palembang? Ini 6 Objek Wisata di Sekitar Jembatan Ampera
Demi mengatasi kendala ini, pemerintah berinisiatif membangun jembatan yang akan menghubungkan kedua sisi sungai tersebut.
Jembatan Ampera dirancang sebagai jembatan gantung pertama di Indonesia yang menggunakan beton prategang.
Perancangannya dimulai pada tahun 1962 oleh insinyur dari Jerman bernama Freidrich Stapf, dan pembangunannya dimulai pada tahun 1964 di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.
Selesai dibangun pada tahun 1965, Jembatan Ampera segera menjadi simbol kebanggaan bagi warga Palembang.
BACA JUGA:Dari Palembang 82 Km, Objek Wisata Danau Shuji di Lembak Makin Cantik Aja
BACA JUGA:Doa Ketika Tiba di Objek Wisata Alam, Jangan Bilang: Waw Indahnya!
Namun, lebih dari sekadar lambang kemajuan teknologi, jembatan ini juga menjadi saksi bisu sejarah perjalanan politik di Indonesia.
Pembukaan jembatan ini dilakukan oleh Presiden Soekarno dan menjadi lambang penting saat masa peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru.