BACA JUGA:Manfaat Daun Bidara Dalam Islam, dari Mengusir Jin hingga Menyembuhkan Penyakit
Tapi itu tidak sejalan dengan sunnah yang telah dicontohkan Nabi Muhammad, Rasulullah SAW.
Sebab, yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad, Rasulullah adalah berwudhu terlebih dahulu sebelum makan dan minum.
Bahkan bukan hanya untuk makan dan minum saja, Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga berwudhu sebelum tidur dalam keadaan junub.
Dalil bahwa orang yang sedang junub, jika belum mandi wajib tapi mau makan dan minum maka mesti wudhu dulu adalah hadist A’isyah yang rowinya Imam Muslim yaitu:
BACA JUGA:Umat Islam Harus Tahu! Ini Keutamaan dan Bacaan Do’a Pada Tahun Baru Masehi
“Kaana Rasulullah SAW idzaa kaana junuban faarooda an yak kula au yanaamu tawadhoa wudhuahu lissholah”
Artinya: “Jika Rasulullah SAW dalam keadaan junub, dan beliau hendak makan dan tidur, maka beliau beruwudhu sebagaimana wudhu saat akan menunaikan sholat”
Sementara soal menunda mandi wajib boleh dan boleh melakukan berbagai aktifitas adalah merujuk ke hadist Rasulullah SAW dari Abu Huroiroh yang rowinya oleh Al-Bukhori.
Hadist ini tergolong hadis shoheh, dan dikisahkan langsung oleh Abu Huroiroh yang artinya:
BACA JUGA:Kisah Islami 4 Wanita Sholehah Inspiratif, Nomor 2 Pelayan Raja Fir’aun yang Teguh Menjaga Iman
“Suatu saat aku bertemu Rasulullah SAW, dan saat itu aku sedang dalam keadaan junub, kemudian beliau (Rasulullah SAW) menggandeng tanganku, lalu aku ubersama Rasulullah berjalan bersama hingga sampai di suatu tempat dan beliau duduk.
Kemudian aku keluar untuk keperluan menemui menemui seseorang dan aku pun mandi junub.
Ketika kembali lagi ke Rasulullah SAW, beliau bertanya “Kemana saja kamu wahai Abu Hiir?
Maka aku jawab bahwa aku tadi mandi junub, sehingga Rasulullah bersabda “Subhanallah wahai Abu Hiir, sesungguhnya seorang mukmin itu tidak najis”.