ENIMEKSPRES.CO.ID---Siapa yang tak kenal dengan cerita Abu Nawas yang masyhur dalam Sejarah Islam dimasa lampau. Tiga aspek utama dari seorang Abu Nawas: kecerdasannya, kemampuannya untuk menyebarkan kegembiraan, dan juga kebijaksanaannya yang mendalam.
Di zaman keemasan Khilafah Abbasiyah, hiduplah seorang tokoh yang menjadi ikon kebijaksanaan, kecerdasan, dan humor yang luar biasa: Abu Nawas.
Cerita-cerita tentangnya masih dikenang hingga saat ini karena kejenakaan, kecerdikan, serta kebijaksanaannya yang legendaris.
Abu Nawas lahir di kota Ahvaz, Iran, pada abad ke-8 Masehi.
BACA JUGA:7 Cara Efektif Mengatasi Ngantuk Saat Bekerja, Ini Informasinya
Kejenakaannya sudah tampak sejak usia muda, dan bakatnya dalam puisi dan sastra terus berkembang seiring waktu.
Dia terkenal sebagai seorang penyair yang brilian. Tetapi juga sebagai seorang pemabuk yang seringkali membuat kisah-kisah lucu.
Salah satu kejenakaan Abu Nawas yang terkenal adalah ketika Khalifah Harun Al-Rashid mengundangnya untuk hadir di istana.
Khalifah ingin menguji kecerdikan Abu Nawas. Di hadapan seluruh pengikut istana, Khalifah melemparkan sebuah buah delima ke Abu Nawas sambil bertanya, "Oh Abu Nawas, apa ini?"
BACA JUGA:Waw, Pemerintah Tambah Bantuan Konversi Sepeda Motor Listrik Jadi Rp10 Juta
Abu Nawas yang tidak terkejut dengan pertanyaan Khalifah segera menjawab dengan sebuah syair:
"Buah delima yang mulia, 'kan layu,
Jika tak dijemur, tapi tak diolah jua.
Kalau saya ditanya apa namanya,
Biar buah itu bersaksi sendiri."