BACA JUGA:Alquran Diturunkan Allah Malam Lailatul Qodar Atau 17 Ramadan? Simak Penjelasan Buya Yahya
BACA JUGA:Dewan Pendidikan Kabupaten Muara Enim Dukung Berantas Buta Alquran di Sekolah
Rinaciannya, ke muslim di Desa Arisan Musi sebanyak 500 mushaf, Desa Semuntul 620 mushaf, Desa Gedung Buru 140 mushaf, dan masyarakat muslim di Desa Sungai Belida sebanyak 60 mushaf Al Quran.
Kenapa mereka di Bantaran Sungai Musi membutuhkan Al Quran?
Karena seluruh warga Desa Sementul beragama Islam.
Jadi, bila ingin membeli Al-Qur’an, mereka harus ke Palembang dan mengeluarakan biaya 200 ribu untuk transportasi.
BACA JUGA:PERHATIKAN! Ini Tiga Cara Perlakukan Alquran yang Sudah Rusak Maupun Usang
BACA JUGA:Dewan Pendidikan Kabupaten Muara Enim Gelar Lomba Baca Tulis Alquran Tingkat SMP
Nominal tersebut tentu saja sangat berat bagi mereka yang ekonominya menengah ke bawah, sehingga bagi mereka uang tersebut lebih diutamakan membeli kebutuhan pokok.
"Oleh karena itu, kami terus mengajak maayarakat Indonesia untuk berwakaf AlQur’an sebagai bentuk dakwah dan penyeran nilai-nilai Islam serta sebagai tabungan pahala jariyah melalui: bit.ly/WAPSumSel," harapnya.
Ustad Hendri menambahkan, per 30 Juni 2023, sudah sebanyak 1.936.662 ekslemplar Al Quran didistribusikan ke muslim di Indonesia.
Sudah ada 4 unit kapal sebagai sarana dakwah, 28 unit kendaraan roda dua sarana dakwah.
BACA JUGA:Wong Sumsel Harus Tahu! Ini Asal Usul ‘Antu Banyu’ Penghuni Sungai Musi Palembang
BACA JUGA:Masjid Agung Palembang Tempoe Doeloe, Kini Jadi Pusat Wisata Religi
Kemudian, sudah dibangun sebanyak 50 lokasi sarana air bersih, 12 lokasi dibangun sarana pembangkit listrik.
"Semua itu sedekah jariah dari masyarakat Indonesia, khususnya muslim, dan telah didistribusikan ke muslim di seluruh Indonesia," pungkasnya. (*)