2. Jika point nomor satu di atas terlalu sulit diwujudkan, maka cara kedua adalah jadikan semua spesifikasi utama dari motor listrik di atas sepeda listrik.
"Jika tidak, maka masyarakat tetap akan banyak memilih sepeda listrik daripada motor listrik," ujarnya.
Motor listrik saat ini, katanya, baik subsidi maupun yang tidak, banyak speknya yang sama dengan sepeda listrik.
Contoh, jika power baterai sepeda listrik 350-1.000 watt, maka power baterai motor listrik harus dimulai dari 1.500 ke atas.
BACA JUGA:Termurah! Ini Soal Motor Trail 100 cc dari Viar yang Cocok Dibawa ke Perkebunan, Seperti Ini Speknya
Kemudian soal kecepatan (speed) maksimal, jika sepeda listrik bisa melesat 40 km/jam, maka motor listrik harus di atas itu lagi.
Begitu pula soal jauh jarak jangkauan.
Bila sepeda listrik dapat melaju sejauh 50-80 kilometer, berarti motor listrik harus bisa sejauh mungkin dari itu.
Termasuk soal kekuatan mengangkat beban.
BACA JUGA:Dikemanakan Sisa Kuota 197 Ribu Unit Motor Listrik Subsidi Jika Rakyat Tak Minat?
Jika sepeda listrik kuat angkut beban sampai dengan 120 kg, maka motor listrik harus lebih lagi.
"Semua yang saya contohkan di atas saat ini banyak motor listrik speknya nyaris sama dengan sepeda listrik, wajar orang pilih sepeda listrik," sambungnya.
Belum lagi kalau membahas soal harga, jika seperti saat ini masih banyak motor listrik yang harganya tidak jauh beda dengan sepeda listrik.
"Spek sama, tapi harga beda tipis, sudah tentu orang pilih sepeda listrik yang jauh lebih murah," kata Ismail yang sudah 35 tahun ini sebagai pemilik Bengkel Mandiri di Palembang sekaligus mekanik motor konvensional. (*)