Watak ini lebih dikenal karena orangnya lebih terbuka, ceria dan mudah ramah.
Sehingga dalam kehidupannya, orang ekstrovert lebih bahagia, sejahtera dan biasanya lebih gampang mengendalikan diri.
Kembali ke soal keras kepala dan ego tinggi, itu karena suami memiliki sifat koleris.
BACA JUGA:Obat Medis Minggir, Ini 10 Cara Alami Paling Ampuh Basmi Jerawat, No 3 dan 8 Tidak Banyak Orang Tahu
Sifat koleris itu adalah sifat yang melekat yang memiliki dasar kepemimpinan yang tinggi, sehingga hasrat mengaturnya tinggi pula.
Bagaimana menyikapinya? Menyikapinya adalah dengan menerima dan memahami bahwa suami sebagai lelaki sejati itu memang hasratnya mengatur.
Jadi, bagi para istri hendaknya terima dulu itu, dan pahami dulu itu karena hasrat itu tidak jahat.
Hanya saja, suami itu perlu mengatur atau mengendalikan sifat koleris tersebut sehingga orang-orang di sekitarnya seperti istri atau anak-anak lebih nyaman.
BACA JUGA:Awal Bulan Depan, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sinari Pulau Sumatera
BACA JUGA:Pencari Kerja dan Adik-adik Mahasiswa, Pertimbangkan Lagi 5 Bidang Ini, Masa Depan Suram
Sebab, suami yang sifat kolresinya tidak bisa dikendalikan atau tidak bisa mengendalikan diri, maka orang-orang di sekitarnya akan habis.
Begitu pula sebaliknya, istri yang juga ada kolresinya tapi tidak bisa dikendalikan, maka orang di sekitar akan habis kesabaran.
Jahat kah itu? Kata Aisyah Dahlan, itu tidak jelek, karena sifat itu bisa dikendalikan.
Jadi, itu jenis watak yang perlu pengendalian diri dan istri harus memahami.
Jangan berenti memahami, pelajari bahwa koleris itu watak atau sifat yang masing-masing sudah ada, tapi harus dikendalikan. (*)