Berjalan ke Selatan sedikit lagi, wisatawan akan melihat 3 pohon beringin berada tepat di tengan jalan.
Wisatawan bisa mendekati kedua pohon itu, akan melihat ada bangunan kecil yang menyimpan “watu gilang”.
Sebuah batu hitam berbentuk bujur sangkar yang permukaannya terdapat tulisan yang di susun membentuk lingkaran.
BACA JUGA:Cuma 30 Km dari Palembang, Ada Tempat Wisata Hits Padang Savana Ala-ala New Zealand
Di dalam bangunan itu juga terdapat “Watu Cantheng”, tiga bola yang terbuat dari batu berwarna kekuning-kuningan.
Masyarakat setempat menduga bahwa bola batu itu adalah mainan putra Penembahan Senopati.
Ada pula yang bilang jika benda itu merupakan peluru Meriam kuno.
6. Reruntuhan Benteng
Panembahan Senopati membangun benteng dalam (cepuri) lengkap dengan parit pertahanan di sekeliling keraton, luasnya kira-kira 400x400 meter.
Reruntuhan benteng bisa dilihat di pojok barat daya dan tenggara dan masih asli.
Temboknya setebal 4 kaki terbuat dari balok batu berukuran besar.
BACA JUGA:5 Kuliner Khas Yogyakarta yang Familiar di Sumsel
Sedangkan sisa parit pertahanan bisa dilihat di sisi timur, selatan, dan barat.
Berbeda dengan kawasan wisata lain, penduduk yang bermukim di sekitar situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam Kotagede Yogyakarta memiliki keramahan khas Jawa, santun, dan tidak terlalu komersil.
Di Kotagede, wisatawan tak akan diganggu pedagang asongan yang suka memaksa.