MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID – Kopi semendo merupakan salah satu kopi yang berasal dari Kabupaten Muara Enim dan Pagaralam ‘Suku Besemah’, yang menjadi kopi favorit Ratu Belanda.
Kopi ini merupakan jenis kopi yang banyak ditemukan oleh masyarakat awam khususnya di Provinsi Sumatera Selatan.
Kopi Semendo merupakan salah satu kopi robusta yang diolah dengan cara yang masih sangat tradisional sehingga menciptakan cita rasa yang unik.
Kopi semendo tumbuh di daerah dataran tinggi, salah satunya pada daerah Bukit Barisan Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Mandiri Sahabatku Lahirkan Wirausaha Potensial dari Pekerja Migran Indonesia
BACA JUGA:Ingat, Jangan Coba-coba Putar Balik di Jalan Tol Bisa Diganjar dengan Denda Dua Kali Lipat
Karena letak geografisnya yang berdekatan, dan sama-sama merupakan jenis kopi robusta, sehingga tidak jarak produsen kopi bubuk mencampurkan jenis kopi ini.
Dan pada akhirnya sulit membedakan antara Kopi Besemah dan Kopi Semendo.
Robusta merupakan jenis kopi yang digunakan dalam proses blending untuk espresso karena jenis kopi yang satu ini biasanya dapat menghasilkan crema yang lebih bagus dari lainnya.
Dilansir dari artikel lifestyle.okezone.com menyebutkan bahwa, ada seorang delegasi dari dari Specialty Italian Coffee Association (SIACA) pernah melakukan kontak bisnis dengan salah satu importir kopi dari Palembang Sumsel untuk dapat mengimpor kopi sebanyak 20 ton per tahunnya.
BACA JUGA:Indahnya Danau Kupu-kupu untuk Wisata Keluarga, Cuma 20 Menit dari Palembang
BACA JUGA:Terpilih Menjadi Duta Lingkungan Hidup, Regitha Siswi SMK Bukit Asam Ingin Menjadi Agen Perubahan
Kopi semedo merupakan jenis kopi yang terkenal karena keharuman dan juga kenikmatannya.
Petani juga pernah mengatakan bahwa jenis kopi ini merupakan kopi favoritnya Ratu Yuliana yang berasal dari Belanda pada zaman dulu kala.
Untuk memenuhi kecintaanya pada Kopi Semendo, pemerintah Belanda lalu membuat kebun kopi terbaik yang berada di daerah Simpang Padang Karet Kota Pagaralam, agar dapat menghasilkan seluruh biji kopi yang seluruh hasilnya dikirim ke dapur istana Sang Ratu di Negara Belanda.