Menurut Zainudin Amali bahwa PSSI sedang melakukan transformasi total dalam tata kelola dan pengelolaan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, serta transformasi dalam pengelolaan tim nasional.
Mantan Menpora ini mengungkapkan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap PSSI dan Liga, sehingga nilai-nilai Liga dapat meningkat dan klub lebih mudah mencari sponsor dan kepercayaan.
Zainudin Amali berharap pemilik klub Liga 2 dapat bekerja sama untuk meningkatkan nilai kompetisi.
BACA JUGA:Pendukung Berharap SFC Dapat Bermain di Liga 1, Begini Ungkapannya
“FIFA memberikan perhatian khusus kepada Indonesia dan ingin menjadikannya pusat perhatian sepak bola,” jelasnya.
Sedangkan Ferry Paulus menambahkan bahwa PT LIB berusaha untuk mengubah citra dan mencari legalitasnya, serta berharap ada kolaborasi untuk meningkatkan nilai Liga itu sendiri.
Dia menyampaikan bahwa PT LIB telah diperintahkan oleh Ketua Umum PSSI untuk menjadi operator Liga 2.
Dalam pertemuan tersebut, diumumkan pula daftar 28 tim yang akan berkompetisi di Liga 2 musim 2023/2024.
BACA JUGA:Rekor, Pep Guardiola Raih Dua Kali Treble Winner, di Dua Klub Berbeda
Di tempat terpisah Manajemen Sriwijaya FC (SFC) secara resmi telah menunjuk Muhammad Yusup Prasetyo, yang akrab dipanggil Yoyo, sebagai pelatih baru untuk mengarungi kompetisi Liga 2 musim 2023/2024.
H. Asfan Fikri Sanaf, Komisaris Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), perusahaan yang mengelola Sriwijaya FC, mengatakan bahwa penunjukan Yoyo sebagai pelatih resmi setelah melalui berbagai pertimbangan.
Manajemen berharap bahwa bersama dengan Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC), Yoyo dapat menerapkan sepak bola modern, yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknik, bukan hanya aspek fisik.
Mantan Dirut BSB Asfan ini mengatakan bahwa ini sesuai dengan pengalaman Yoyo, yang sebelumnya telah berkarir di sejumlah klub sepak bola di Eropa.
BACA JUGA:Sejarah Barcelona dan Bayern Muenchen Raih Dua Kali Treble Winner
Yoyo pernah berkarir di Akademi VVV Venlo (2017), Akademi Liverpool (2018), Akademi Ajax Amsterdam (2018), Akademi Feyenoord di Belanda (2018), Akademi Valencia di Spanyol (2018), dan Akademi Benfica di Portugal (2019).
Dia juga pernah menjadi analis taktik di Akademi Borussia Muenchengladbach (Jerman) pada 2018.