Kisah Cinta Shah Jahan dan Mumtaz Mahal yang Fenomenal

Jumat 16-06-2023,10:03 WIB
Reporter : Welly
Editor : Andre

Pasangan ini memiliki 14 anak, tetapi hanya tujuh yang hidup melewati masa bayi. Kelahiran anak ke-14 inilah yang akan membunuh Mumtaz Mahal.

BACA JUGA:Lima Danau Terbesar di Sumatera, Nomor Satu dan Tiga Sudah Mendunia

Kematian Mumtaz Mahal

Pada tahun 1631, tiga tahun setelah masa pemerintahan Shah Jahan, sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh Khan Jahan Lodi sedang berlangsung.

Shah Jahan membawa pasukannya ke Deccan, sekitar 400 mil dari Agra, untuk menumpas para perampas kekuasaan.

Seperti biasa, Mumtaz Mahal menemani sisi Shah Jahan meskipun sedang hamil besar.

BACA JUGA:Kisah Asal Usul Nama Perlintasan Kereta Api ‘Bantaian’

Pada tanggal 16 Juni 1631, ia melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat di sebuah tenda yang didekorasi dengan rumit di tengah perkemahan.

Pada awalnya, semua tampak baik-baik saja, tetapi Mumtaz Mahal segera sekarat.

Saat Shah Jahan menerima kabar tentang kondisi istrinya, ia bergegas ke sisinya.

Pagi-pagi sekali pada tanggal 17 Juni, hanya satu hari setelah kelahiran putri mereka, Mumtaz Mahal meninggal dalam pelukan suaminya.

BACA JUGA:Kisah Legenda Candi Bumi Ayu

Ia langsung dimakamkan sesuai dengan tradisi Islam di dekat perkemahan di Burbanpur. Jenazahnya tidak akan tinggal lama di sana.

Laporan-laporan mengatakan bahwa dalam kesedihan Shah Jahan, ia pergi ke tendanya sendiri dan menangis selama delapan hari tanpa henti.

Ketika ia muncul, ia dikatakan telah menua, dengan rambut putih dan kacamata.

BACA JUGA:Wisata Religi ke Masjid Tertua di Lampung, Ini Lokasi dan Kisahnya

Kategori :