Gambaran ceritanya, Tun Buan An adalah anak seorang raja (pangeran) dari Negeri Tiongkok China yang melakukan perjalanan untuk berdagang ke Palembang.
Karena Palembang dikuasai oleh seorang raja, tentu saja Tun Bun An harus meminta izin kepada raja.
Nah dari sinilah awal perkenalannya dengan Siti Fatimah yang ternyata adalah anak dari raja Palembang.
Kisah kasih keduaanya harus dipisahkan maut di Sungai Musi.
BACA JUGA:Rumah Adat Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Berarsitektur Ulu Semende
BACA JUGA:Ini 5 Pakaian Adat Sumatera Selatan yang Unik dan Elok Dipandang, Kamu Harus Tahu
Itu karena Tun Bun An membuang guci ke dalam sungai yang ternyata di dalam guci itu ada emasnya.
Tun Bun An lompat ke sungai untuk mengambil kembali, tapi sayang dia pun harus tenggelam.
Siti Fatimah yang bermaksud membantu ikut terjun ke sungai, justru sama-sama itu mengakhiri hidup keduanya.
Tapi makam keduanya disandingkan di Pulau Kemaro, Palembang.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru Terima Gelar Adat Sangsako
BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu, Ini 7 Rumah Adat di Sumatera Selatan, Salah Satu Gambarnya Tercetak di Uang Rupiah
4. Shah Jahan dan Mumtaz Mahal
Kisah cinta ini datang dari Negeri India yaitu antara Shah Jahan dan Mumtaz Mahal.
Shah Jahan dikenal sangat mencintai istrinya.
Konon, cintanya kepada istri, Mumtaz Mahal bertambah tinggi pasca sang istri meninggal dunia.