Dari hasil rapat beberapa waktu yang lalu, beberapa perusahaan tambang batu bara sudah menyatakan sepakat jalan khusus batu bara tersebut melintas di IUP masing-masing, hanya tinggal PT Bukit Asam yang belum mengizinkan untuk melintas di dalam IUP sekitar 9 km.
Jika semuanya telah sepakat, kata dia, maka pembangunan jalan tersebut sudah bisa dimulai dan permasalahan angkutan batu bara yang melintasi Jalinsum dengan sendirinya teratasi.
"Solusi ini tercapai jika didukung oleh semua pihak terutama PT Bukit Asam. Nanti di RUPS PT Bukit Asam di Jakarta saya akan berbicara lantang ke pihak terkait atas permasalahan tersebut," tegasnya.
BACA JUGA:Terjadi Lagi, Truk Batu Bara Tabrak Sepeda Motor di Tanjung Enim, 1 Korban Meninggal Dunia
Seperti diketahui, aksi ini adalah buntut dari keresahan masyarakat Lawang Kidul terhadap angkutan mobil batu bara yang melintas di Jalinsumteng dan jalan lainnya tanpa mempedulikan kepentingan masyarakat banyak, sehingga sering menimbulkan permasalahan sosial.
Dan puncaknya, dalam waktu sebulan, 2 warga Kecamatan Lawang Kidul harus meregang nyawa akibat terlibat kecelakaan dengan truk batu bara. (*/ozi)