Taman Nasional Ujung Kulon, Wisata Alam Indonesia yang Masuk dalam UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia

Jumat 09-06-2023,15:10 WIB
Reporter : Welly
Editor : Melina

ENIMEKSPRES.CO.ID - Taman nasional yang terletak di ujung barat daya Jawa di Paparan Sunda ini meliputi semenanjung Ujung Kulon dan beberapa pulau lepas pantai serta cagar alam Krakatau.

Selain keindahan alam dan kepentingan geologisnya - terutama untuk studi gunung berapi pedalaman - kawasan ini juga memiliki area hutan hujan dataran rendah yang masih tersisa di dataran Jawa. 

Beberapa spesies tanaman dan hewan yang terancam punah dapat ditemukan di sana, dengan badak Jawa yang paling terancam punah.

Taman Nasional Ujung Kulon, yang terletak di Provinsi Banten di ujung barat daya pulau Jawa yang padat penduduknya. 

BACA JUGA:Liburan ke Palembang? Yuk Wisata Asyik ke JSC, Simak Objeknya Disini

BACA JUGA:Pokak atau Cempokak? Apa Nama Tanaman ini Di Daerahmu, Ternyata Banyak Manfaat Loh

Memiliki hutan dataran rendah terbaik dan terluas yang tersisa di pulau Jawa. 

Kawasan ini, termasuk semenanjung Ujung Kulon dan beberapa pulau di lepas pantai.

Mempertahankan keindahan alamnya dan memiliki flora dan fauna yang sangat beragam, yang menunjukkan evolusi proses geologi yang terus berlangsung sejak letusan Krakatau pada tahun 1883. 

Gunung berapi Krakatau sebagai bagian dari pembentukan properti ini, merupakan letusan gunung berapi yang paling terkenal dan paling banyak dipelajari dari semua letusan gunung berapi modern.

BACA JUGA:Tinggal Pilih, Ini 3 Tempat Makan Pindang Enak yang Berdekatan di Jakabaring Palembang

BACA JUGA:Demi Net Zero Emission, Haruskan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Dipensiunkan Bersama 12 PLTU Lainnya?

Terutama karena dampaknya yang sangat dahsyat (tercatat menewaskan 36 ribu jiwa) yang tercatat di seluruh belahan bumi bagian utara. 

Ujung Kulon secara global penting sebagai habitat alami terakhir dan paling penting bagi Badak Jawa bercula satu yang terancam punah dan endemik (Rhinoceros sondaicus).

Bersama dengan beberapa spesies tanaman dan hewan langka lainnya dan juga diyakini menjadi tempat bertahannya populasi alami terakhir dari spesies ini, yang diperkirakan berjumlah sekitar 60 ekor. 

Kategori :