BACA JUGA:Rekomendasi: Wisata Religi yang Bikin Happy di Jawa Barat Selain Masjid Al-Jabbar
Hal ini dapat kita ketahui dari pernak pernik yang dipakai oleh masyarakat setempat.
Seperti contohnya gelang bukhung, gelang kano, tanggai, bahkan siger yang berwarna emas.
Warna gemerlap itu juga merupakan salah satu warisan secara turun temurun, salah satu contohnya yaitu kain tapis.
Kain tapis adalah kain tenun yang berbahan katun dengan memiliki motif dari benang emas dan perak, barang ini menjadi salah satu produk tekstil unggulan di Lampung.
BACA JUGA:Matoa, Buah Unik Punya Segudang Manfaat! Yuk Simak Khasiatnya
BACA JUGA:5 Kuliner Khas Yogyakarta yang Familiar di Sumsel
Pada umumnya, kain ini digunakan oleh para perempuan sebagai bawahan atau pakaian bagian bawah.
Motif pada kain tapis ini sendiri pada umumnya bertema alam, khususnya tema flora dan fauna.
Kain tapis diproduksi secara manual sehingga untuk menyelesaikan pengerjaan satu buah kain tapis ini memakan waktu yang cukup lama.
Itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa kalin tapis memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Hotel di Bandar Lampung yang Dekat Dengan Pantai
BACA JUGA:Penasaran Kenapa Berat Badan Susah Turun? Ternyata Ini Faktornya.
Harganya pun bervariasi, tergantung kerumitan motif, usia kain, jenis kain yang di pakai, serta masih banyak faktor lainnya.
Kain tapis yang baru diproduksi saja memiliki harga mencapai jutaan rupiah, apalagi kain tapis yang usianya sudah puluhan tahun, harganya bisa menyentuh puluhan hingga ratusan juta.
Namun dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat dimanfaatkan oleh para produsen kain tapis.