MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 dipastikan mendukung program pemerintah Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Dengan menggunakan teknologi flue gas desulfurization (FGD) atau menekan emisi gas buang, keberadaan PLTP Lumut Balai Unit 2 ramah lingkungan.
Karena gas buang yang keluar dari cerobong ke atsmosfer sudah bersih.
Penggunaan teknologi ini ditekankan langsung oleh PT Pertamina Geothermal Energy kepada konsursium proyek, yaitu Mitsubishi Corporation dari Tiongkok dan perusahaan konstruksi Indonesia, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
BACA JUGA:Tekan Emisi Gas Buang, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Gunakan Teknologi FGD
BACA JUGA:Dengan Baca Novel Bisa Dapat Saldo DANA Rp500.000 yang Cair Setiap Hari, Begini Cara Memperolehnya
Sebelumnya, PLTP Lumut Balai 2 disiapkan back up (cadangan) kebutuhan listrik Pulau Sumatera.
Proyek dengan dana investasi sebesar Rp 3,8 trilun ini ditarget beroperasi tahun 2024 mendatang.
Pjs General Manager PT Pertamina Geothermal Energy Area Lumut Balai Rury Zonta mengatakan, jika sudah selesai nanti, PLTP Lumut Balai Unit 2 akan mampu menghasilkan 55 Megawatt (MW) listrik.
Kapasitas itu cukup untuk back up listrik Pulau Sumatera.
BACA JUGA:7 Fakta PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
Dikatakan, saat ini pihanya tengah mengejar target pembangunan selesai. Lokasi pembangunan PLTP Lumut Balai 2 hanya berjarak sekitar 1-2 kilometer di Kecamatan Semende Darat Laut (SDL), Kabupaten Muara Enim, Sumsel dari PLTP Lumut Balai Unit 1 yang sudah menghasilkan listrik 1x55 MW.
Agar proyek yang sudah mulai dikerjakan tahun 2022 ini selesai tepat waktu, kami butuh dukungan dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim,” kata Rury dikutip enimekspres.co.id dari laman muaraenim.go.id, Selasa 16 Mei 2023.
Sementara itu, Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah mendukung proyek tersebut.