Prevalensi perokok pasif terdata juga meningkat hingga kini sudah menjadi 120 juta orang.
Data itu terungkap saat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Ir. Yulius MSi bersama jajaran ketika mengikuti webinar dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi dalam rangka memperingati Hari Tuberculosis (TBC) se-Dunia, pada 6 April 2023 lalu.
Untuk itu, kata Menkes, pengendalian tembakau di Indonesia harus diarahkan pada pencapaian target pembangunan jangka menengah pada 2020 hingga 2024, yaitu dengan menurunkan perokok rentan usia 10 hingga 18 tahun.
“Terjadi peningkatan konsumsi rokok baik rokok konvensional maupun rokok elektrik pada usia remaja tersebut lebih tinggi,” kata Menkes.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Muara Enim Sumsel Targetkan Zero Malaria
Menkes melanjutkan, rksiko perokok tertular penyakit TBC lebih tinggi dan kemungkinan sumbuh lebih kecil.
Dengan demikian, Menkes mengajak semua lapisan masyarakat untuk menekan dan mengendalikan konsumsi rokok.
Ditambahkan Ketua Umum Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), dr. Subur, pemberantasan dan pengendalian perokok dan TB termasuk program prioritas Pemerintah yang mesti didukung dan dilaksanakan semua jajaran Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia.
“Adinkes terus berusaha memediasi dan mensosialisasikan pemberantasan TBC dan berhenti merokok,” ujar dr. Subur.
BACA JUGA:Aplikasi Posting Cinta Tekan Stunting
Ia juga menambahkan, pada data 2022 ada peningkatan perokok pemula, dari 8,7 persen menjadi 9 persen dalam RPJMN. (*)