Jalan Alternatif Banjir, Arus Lalu Lintas PALI Menuju Musi Rawas Terganggu

Senin 27-02-2023,11:39 WIB
Reporter : Ebi F
Editor : Andre

PALI, ENIMEKSPRES.CO.ID - Jalan alternatif dari Kabupaten PALI menuju Musi Rawas (Mura) yang melintasi Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sumsel tepatnya di Dusun Tumpang Sari terendam banjir akibat curah hujan yang mengguyur beberapa hari terakhir.

Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan Sungai Abil meluap dan satu jembatan terendam banjir, yang membuat Desa Semangus nyaris terisolir dan putusnya jalur alternatif.

Informasi yang didapat, banjir sedalam satu meter ini merendam jalan hingga panjang 200 meter.

AKibtanya, kendaraan roda dua yang melintas terpaksa harus digotong melalui batang kayu oleh warga sekitar, sedangkan kendaraan roda empat harus memutar jalan lebih jauh tiga kali lipat.

BACA JUGA:Harga Kebutuhan Dapur di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Mulai Naik

“Harus menggunakan jasa angkut warga di sini, karena airnya terlalu dalam untuk diterabas menggunaka sepeda motor. Selain itu arus air juga cukup deras, sehingga khawatir kalau untuk menerabos banjir terseret arus,” kata Suraji, warga Semangus yang akan melintasi jalan tersebut, Minggu 26 Februari 2023.

Selain itu, banjir di lokasi ini memang sering terjadi setiap tahunnya ketika musim penghujan tiba.

Karena kondisi jembatan yang cukup tua dan belum pernah dilakukan perbaikab sejak dibuat sejak tahun 1980an.

“Biasanya ketinggian air lebih dari satu meter, dan memang kondisi jembatan yang sejak dibuat dahulu. Terlihat juga jembatan ini tidak memiliki pagar pembatas, sehingga sangat rawan kalau yang belum tahu kondisinya,” katanya.

BACA JUGA:Tim Pertamina Hulu Rokan dan Kapolres PALI Tinjau TKP Kecelakaan Kerja Untuk Lakukan Investigasi

Sementara itu, Sutiono, warga Dusun Tumpang Sari, salah satu penyedia jasa angkut, menjelaskan untuk tarif per kendaraan bermotor di patok berdasarkan jenis kendaraan motornya.

“Untuk motor bebek dan metik kita patok jasanya Rp20 ribu, sedangkan untuk motor besar sekitar Rp40 ribu. Kita menggunakan batang kayu dengan empat orang, jadi hasilnya kita bagi empat,” katanya. (*)

Kategori :

Terpopuler