"Alhamdulillah biaya yang sudah terkumpul dari sumbangan donatur itulah untuk biaya berangkat mereka, tapi untuk mobilnya itu bantuan dari keluarga," ucap Paman korban.
Paman korban juga menyampaikan bahwa tujuan mereka ke Jakarta itu untuk mendapatkan keadilan dengan meminta bantuan Hotman Paris.
Ia mengaku kelurga merasa terzolimi atas putusan sidang yang hanya memvonis 10 Bulan Penjara untuk kedua terdakwa.
BACA JUGA:Bukan Gelumbang Lho, Ini Info Terbaru Perkembangan Kabupaten Baru di Muara Enim Sumatera Selatan
BACA JUGA:40 Tahun Dinantikan, Jembatan Air Sugihan Dinilai Mampu Membuka Keisoliran Masyarakat
"Ya berharap keadilan, minta Pak Hotman agar bisa membantu. Kami sangat merasa tidak adil dengan putusan sidang kemarin. Kami berharap para pelaku dihukum lebih berat dari itu," ucap Depri lagi.
Depri juga mewakili seluruh keluarganya mengucapkan ribuan terima kasih untuk semua donator yang telah memabantu mereka untuk bertemu bang Hotman Paris.
"Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua donatur yang telah membantu keponakan kami," pungkas Depri paman korban.
Sementara itu Wantok Ayah korban membanarkan bahwa ia bersama anak dan Istrinya akan berangkat ke Ibu Kota menggunakan mobil.
"Iya jadi pak kami berangkat. Berangkatnya malam ini," ucap Wantok.
Sebelumnya keluarga korban sempat mengamuk di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Lahat, Senin, 3 Januari2023, usai majelis hakim membacakan putusannya.
Bahwa dua pelaku pemerkosaan berinisial OH (17) dan MAP (17) terhadap pelajar SMA AAP (17) di Lahat, Sumatera Selatan, hanya divonis 10 bulan penjara.
Bahkan tuntutan dari Jaksa Penuntun Umum (JPU) hanya menuntut 7 bulan pejara, lebih ringan dari putusan hakim.