Haryo juga menjelaskan, selain untuk penggunaan CNG di sepeda motor.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Pemprov Sumatera Selatan Lakukan Pemeriksaan Kehamilan Istri Driver Ojek Online
BACA JUGA:Jalankan Visi Menteri BUMN, Dirut PLN Dinobatkan Jadi CEO of The Year
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 5 Sungai Terpanjang di Indonesia, Salah Satunya dari Sumatera Selatan
Nantinya CNG juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain, di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil, serta truk.
Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1.000 truk serta bus dan 18.000 kendaraan kecil.
Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.
Pihak pertamina juga menargetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta, Cacing Bisa jadi Obat Tipes? Begini Penjelasan Dokter
BACA JUGA:Kamu Harus Coba, Ini Daftar 5 Kuliner Malam di Palembang, Nomor 3 Pasti Tidak Asing
BACA JUGA:Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru Gandeng JQHNU Entaskan Buta Aksara Quran
Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.
Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi.
Sehingga dapat memberikan pembakaran yang sempurna dan menghasilkan peforma mesin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite.
Dalam pengaplikasian pada perahu nelayan, bahan bakar pengganti Pertalite ini akan bikin irit hingga 30 persen setara Rp7,1 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).
BACA JUGA:Tipidter Polda Sumatera Selatan Sidak 10 Gudang BBM Ilegal, Hasilnya