Akibat aksinya menghalangi pelaku, menyebabkan jari tangan saksi Monika terluka.
Monika yang kalah tenaga, langsung berlari keluar rumah untuk meminta pertolongan warga.
Teriakan dari Monika didengar Yumadi (37) yang langsung datang dan mengamankan pelaku.
Setelah pelaku diamankan, Monika memeriksa kondisi korban, namun korban sudah tidak bernyawa lagi dengan luka di bagian leher.
BACA JUGA: Laksanakan Giat KRYD, Polsek Lawang Kidul Amankan Puluhan Botol Minuman Keras
Sekitar pukul 17.13 WIB, aparat TNI dan Kepolisian menghubungi Puskesmas Teluk Lubuk, Kecamatan Belimbing untuk melakukan pemeriksaan dan mengamankan TKP.
Pelaku beserta barang bukti kemudian diamankan ke Polres Muara Enim. Polisi juga memeriksa saksi-saksi.
Dari keterangan Yeti (28), anak tertua Edi Kusnadi, pelaku bercerita tentang perceraian pelaku dengan suaminya.
Ketika itu pelaku menghadap ayahnya (Edy Kusnadi) karena tidak ada uang untuk melahirkan, saat itu juga kondisi pelaku hamil besar, pelaku bahkan bersedia menyerahkan hak asuh anaknya.
BACA JUGA: Timbun BBM, Warga Muara Enim Ditangkap Polisi
Mendengar hal tersebut akhirnya ayahnya bersedia membantu biaya persalinan. Setelah melahirkan, pelaku masih ikut di rumah ayahnya selama dua hari.
“Hak asuh tersebut dengan surat perjanjian bermaterai. Dua hari setelah melahirkan pelaku pamit pulang ke rumahnya, barulah kemudian kemarin, Sabtu 25 November 2022 pelaku kembali lagi mengunjungi anaknya sehingga terjadilah kejadian tersebut,” kata Yeti kepada awak media.
Kata Yeti, pihaknya sebenarnya tidak berniat mengadopsi korban, tetapi karena kasihan melihat keluh kesah pelaku, maka dibantu melahirkan dengan perjanjian tertulis, pelaku sudah memasrahkan anaknya untuk diadopsi.
“Kemudian kami musyawarah, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan atau bayi dibuang, lebih baik kami yang merawat, maka keluarga sepakat untuk mengadopsi dan membiayai persalinan dengan perjanjian tertulis,” beber Yeti.
BACA JUGA: Aniaya Wanita Simpanan, Pria Ini Dibekuk Tim Lakid Polsek Lawang Kidul
Yeti mengatakan, sebelumnya tidak ada firasat apa-apa, karena pelaku memang sudah sering main ke rumah, dan biasa-biasa saja, tidak ada gerak-gerik mencurigakan, karena memang sering menetap di rumah mereka.