HUT Muara Enim ke-76 Tahun, 19 Orang Operasi Bibir dan Langit Sumbing Gratis

Minggu 13-11-2022,16:27 WIB
Editor : Redaksi Enim Ekspres

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Sebanyak 19 orang mengikuti operasi bibir dan langit sumbing gratis, kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Muara Enim ke-76 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022.

Kegiatan ini digelar Pemkab Muara Enim melalui Dinas Kesehatan dan RSUD dr. HM Rabain bekerjasama dengan Yayasan Smile Train, Yayasan Umi Romlah, serta CSR Bank Sumsel Babel.

Operasi bibir dan langit sumbing gratis ini diikuti 19 orang berusia 3 bulan sampai 53 tahun di RSUD dr. HM Rabain Muara Enim, pada Minggu 13 November 2022.

Hadir dalam acara ini, Ketua PKK Muara Enim Nurmala Sari didampingi Pj Sekda Muara Enim H. Riswandar beserta istri, dan Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim Enim dr. Eni Zatila.

BACA JUGA: Positif Covid-19 di Muara Enim Bertambah 5 Kasus, Meninggal Dunia 1 Orang

Adapun Tim dokter dalam acara ini merupakan tim dokter spesialis bedah plastik dari Yayasan Umi Romlah dan Yayasan Smile Train, dan melibatkan dokter spesialis bedah, dokter anak, dokter anestesi, serta paramedis dari RSUD dr. HM Rabain Muara Enim.

Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim, dr. Eni Zatila, mengatakan tujuan operasi adalah untuk memperbaiki kondisi kecacatan bibir sumbing, celah langit-langit khususnya bagi warga kurang mampu di Kabupaten Muara Enim.

Melalui kegiatan ini diharap bisa membantu mengembalikan fungsi fisiologis dan kosmetik bagi penderita, juga membantu memulihkan kepercayaan diri penderita menyongsong masa depan.

“Adapun sasarannya adalah untuk masyarakat yang tidak mampu di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Untuk peserta yang ikut sebanyak 19 orang,” ujar dr. Eni.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Obat Gagal Ginjal Akut Tiba di Palembang

Sementara itu, salah satu pasien operasi bibir dan langit sumbing, Trisyah Amanda (14) warga Desa Gedung Agung, Kabupaten Lahat, mengatakan ia tahu ada operasi gratis ini dari pamannya.

Kemudian atas kemauan sendiri dan dukungan keluarga, dia mengikuti operasi tersebut.

“Dulu pernah umur 6 tahun ingin di operasi tetapi orangtua belum mengizinkan. Dan ketika ada lagi saya langsung mau ikut. Mudah-mudahan setelah operasi ini, seluruh fungsi terutama untuk komunikasi bisa normal,” harap Trisyah.

Senada dikatakan pasien lainnya, Rama (20) warga Desa Suka Merindu, Kecamatan Lubai, bahwa dirinya sangat berterima kasih atas kesempatan bisa di operasi, karena jika biaya sendiri tentu mahal.

BACA JUGA: Benarkah Pakai Bra Berlapis Kawat Berisiko Terkena Kanker Payudara, Wanita Wajib Tahu Nih!

Kategori :