ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Muara Enim, Pj Bupati Muara Enim Kurniawan, menerima audiensi Tim Tenaga Ahli Penanganan Stunting dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK UNPAD) di Ruang Rapat Bupati Muara Enim.
Dalam audiensi tersebut, Kurniawan menegaskan komitmennya untuk menekan angka stunting di Bumi Serasan Sekundang lewat penanganan secara holistik, integratif, dan berkualitas dengan melibatkan banyak pihak.
Kedatangan rombongan FK UNPAD diketuai Dr. Dewi Marhaeni Diah Herawati, disambut Kepala Balitbangda Kabupaten Muara Enim M Tarmizi Ismail, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) H. Rinaldo, dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Eni Zatila.
BACA JUGA: Hari Anak, Momen Penting Cegah Stunting
Bupati Kurniawan, mengatakan Kabupaten Muara Enim melibatkan OPD berupaya keras mengantisipasi kasus baru stunting. Di antarannya dengan menggalakkan kembali Tim TP PKK serta Posyandu guna menggencarkan sosialisasi mulai dari tingkat remaja.
Namun diakuinya, keberhasilan penanganan stunting banyak dipengaruhi faktor pendukung lainnya. Sehingga perlu upaya komprehensif serta arah kebijakan dari Pemerintah Daerah.
Untuk itu, melalui kajian tim ahli nantinya, ia berharap dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat dijadikan solusi percepatan penanganan stunting di Kabupataen Muara Enim.
BACA JUGA: Cegah Stunting, Herman Deru Ajak Kampanyekan Kesehatan Balita
“Saya berharap kasus stunting Kabupaten Muara Enim segera turun atau sesuai target nasional prevelensi stunting mencapai 14 persen pada 2024,” ujarnya, Kamis (11/8/2022).
Sementara itu, Dr. Dewi Marhaeni Diah Herawati, mengatakan pihaknya mendukung Pemkab Muara Enim melakukan percepatan penanganan stunting.
“Percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistic, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi antara kementerian, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan,” katanya.
BACA JUGA: Bupati Kurniawan Ingatkan Kearifan Lokal Jangan Sampai Pudar
Selain itu, percepatan penurunan stunting dengan kelompok sasaran meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia nol sampai 59 bulan.
Selain itu dilakukan survei lapangan dengan melakukan antropometri, mengkaji pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita dan ibu hamil, mengkaji pemahaman masyarakat tentang PMT, mengkaji pola asih bayi dan balita, serta mengobservasi kapasitas kades dan tenaga kesehatan Puskesmas dalam melakukan pengukuran antropometri. (ozi/mg01)