Menkeu Sri Mulyani Realistis, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Direvisi

Rabu 23-09-2020,08:54 WIB
Editor : Redaksi Enim Ekspres

ENIMEKSPRES CO ID JAKARTA Bayang bayang resesi semakin jelas pada prospek ekonomi Indonesia Indikasinya pemerintah kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Menteri Keuangan Sri Mulyani memerinci proyeksi pertumbuhan ekonomi direvisi menjadi 1 7 persen sampai 0 6 persen Lebih buruk daripada proyeksi sebelumnya sebesar 1 1 persen sampai 0 2 persen Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September sebelumnya untuk tahun ini 1 1 persen hingga positif 0 2 persen Forecast terbaru September untuk pertumbuhan ekonomi 2020 di 1 7 persen hingga 0 6 persen ujarnya Ani sapaan Sri Mulyani melanjutkan pada 2021 pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 4 5 persen sampai 5 5 persen Target itu lebih rendah daripada proyeksi lembaga internasional yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa menyentuh 6 persen Sementara itu untuk kuartal III pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berada di kisaran 2 9 persen hingga 1 1 persen Angka tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi awal yang mencapai 2 1 persen hingga 0 persen Dengan kondisi itu pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif pada kuartal III dan IV Ini artinya negatif teritori mungkin terjadi pada kuartal III dan masih akan berlangsung pada kuartal IV yang kita upayakan untuk bisa dekati 0 atau positif paparnya Baca juga Dampak Corona Muara Enim Defisit Rp316 Miliar BI Dorong Ekonomi Syariah Lewat Sektor Pariwisata Pertimbangkan Subsidi Listrik Hingga Desember 2020 Dari sisi konsumsi pemerintah pada kuartal III diperkirakan mengalami pertumbuhan positif yang sangat tinggi Yaitu 9 8 persen hingga 17 persen karena ada akselerasi belanja Untuk keseluruhan tahun kita ada antara di positif 0 6 persen hingga 4 8 persen untuk konsumsi pemerintah Jadi pemerintah sudah melakukan secara all out melalui kebijakan belanja atau ekspansi fiskalnya untuk countercyclical katanya Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menekankan berbagai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut akan bergantung pada perkembangan pandemi Covid 19 Ekonom Indef Bhima Yudhistira menganalisis langkah revisi proyeksi pertumbuhan dilakukan untuk dua tujuan Pertama mempersiapkan masyarakat dan dunia usaha Sehingga pemerintah yang biasanya optimistis sekarang jadi lebih realistis melihat situasi ekonomi Terlebih ada PSBB yang diperketat Supaya masyarakat dan pelaku usaha bersiap menghadapi hal yang terburuk ujarnya Kedua revisi itu adalah bagian dari sinyal yang diberikan pemerintah kepada pasar modal Sebab cara serupa pernah digunakan pada kuartal II lalu Sebelumnya direvisi dua sampai tiga kali lalu pasar nggak kaget IHSG justru naik jadi 5 100 kala itu kata Bhima Menurut dia satu satunya cara yang bisa dilakukan agar resesi tidak terlalu dalam adalah menggenjot belanja pemerintah Dia berharap dengan segala kerumitan dan hambatan birokrasi yang ada pemerintah bisa all out dalam menggenjot belanja Terutama serapan program penanganan ekonomi nasional PEN agar bisa terealisasi 100 persen hingga akhir tahun ini jpg

Tags :
Kategori :

Terkait