ENIMEKSPRES CO ID MURATARA Permainan game online yang digemari anak anak saat ini banyak menuai cibiran dari masyarakat khususnya di Kabupaten Muratara Warga mengaku kecanduan game online merupakan hal negatif sehingga anak anak lebih memilih bermain game ketimbang belajar online Masih berlakunya belajar melalui sistem daring dalam jaringan khusus untuk pelajar SD SMP membuat kecenderungan anak anak meluangkan waktu untuk bermain game online Aktivitas itu sempat menjadi cibiran warga Banyak ibu ibu di Muratara berharap belajar melalui sistem online itu segera dihapuskan sehingga anak anak segera bisa belajar ke sekolah Tuti warga Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara mengatakan saat ini anak anak yang sekolah dari rumah lebih cenderung bermain ketimbang belajar melalui sistem online Bahkan tidak jarang fasilitas handphone android yang diberikan untuk belajar malah digunakan untuk bermain game online Baca juga PAUD Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka Selama Dua Bulan Tahun Ajaran Baru Sekolah Bisa Tatap Muka Sekolah di Zona Merah Tetap Daring Hijau dan Kuning Dikaji Tatap Muka Harapan kami orang tua sistem daring ini segera dihapuskan Anak anak sekarang bukan belajar berkelompok tapi mereka kumpul untuk bermain game online kata Tuti Minggu 28 3 2021 Kondisi itu membuat sejumlah orang tua murid khawatir mengenai sistem belajar yang dianggap tidak efektif Dia mengaku meski kuota internet sudah dibatasi orang tua Tidak jarang sejumlah pelajar itu berkumpul di tempat yang memiliki jaringan wifi gratis Seperti di dekat instansi perkantoran maupun seputar kantor desa Namanya anak anak dilarang malah tambah jadi walau kartu handphone sudah dicabut tapi masih bisa main game online Kadang mereka kumpul kumpul dari pagi sampai malam kerjanya main saja bebernya cj13 seg
Dampak Sekolah Daring, Pelajar Kecanduan Game Online
Minggu 28-03-2021,10:43 WIB
Editor : Redaksi Enim Ekspres
Kategori :