ENIMEKSPRES SUMEKS CO LUBUKLINGGAU Sejarawan sekaligus budayawan Sumatera Selatan Sumsel Drs H Suwandi Sam bin Ilyas tutup usia Dia wafat di RS Ar Bunda Lubuklinggau pada Selasa 17 Agustus 2021 sekitar pukul 19 23 WIB Almarhum Suwandi meninggal pada usia 77 tahun Almarhum lahir setahun sebelum Indonesia merdeka yakni tahun 1944 di Bengkulu Semasa hidup almarhum dikenal pekerja keras aktif sebagai dosen di STKIP dan di STAI Bumi Silampari Almarhum juga aktif sebagai pengurus lembaga adat dewan kesebian dewan pendidikan Kota Lubuklinggau dan pengelola Museum Perjungan Subkoss Garuda Sriwijaya Menantu almarhum H Kustoni menjelaskan mertuanya pada Senin 2 Agustus 2021 pagi mengambil gaji pensiun di BRI Cabang Lubuklinggau Dia pergi jalan kaki maksudnya sambil olahraga jelasnya saat ditemui di sela prosesi pemakaman Rabu 18 8 2021 Lokasi rumahnya di Jalan Puskesmas Taba RT 2 Kelurahan Cereme Taba Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Jarak rumah ke BRI Lubuklinggau lumayan jauh Pulang dari bank Suwandi mulai demam Sejak demam almarhum dirawat di rumah dan mengalami gejala sesak nafas Sehingga disiapkan empat tabung oksigen ukuran besar Pada Kamis 12 8 2021 kondisi almarhum semakin menurun Bahkan diperiksa oleh cucu menantunya yang dokter saturasi oksigen 55 persen tutur Kustoni Lantaran saturasinya kadar oksigen red tidak naik naik sempat dibawa ke RS dr Sobirin Karena butuh ruang ICU maka Senin 16 8 2021 dibawa ke RS AR Bunda Lubuklinggau Kemudian masuk ICU dan pakai ventilator hingga meninggal dunia di sana jelasnya Baca juga Mengenang Sosok Almarhum H Suparno Bin Wonokromo Semasa Hidup Kustoni juga belum memastikan apakah mertuanya terkena Covid 19 atau tidak Karena pihaknya belum menerima hasil Swab PCR Namun saat swab antigen memang reaktif Bapak ini meninggalkan seorang istri yakni Hj Samiknah 71 tahun 8 orang anak 21 cucu dan tiga orang cicit tambahnya Diakuinya di mata keluarga almarhum adalah panutan Seorang pekerja keras Dia juga penulis buku banyak judul buku yang sudah diterbitkan Ada salah satu cita citanya adalah menjadikan penulisan huruf kagana aksara menjadi pelajaran muatan lokal di Sumsel ataupun di Bumi Silampari katanya Ketua STIKP Lubuklinggau Rudi Erwandi mengaku keluarga besar STKIP sangat kehilangan Sebab almarhum adalah pekerja keras tokoh Bumi Silampari yang juga salah satu pendiri STKIP Lubuklinggau Banyak ilmu sejarah yang dia ajarkan Bahkan banyak orang dari mana mana datang bertemu dengan beliau Menanyakan sejarah budaya dan pendidikan kata Rudi di rumah duka Menurutnya sosok almarhum Suwandi adalah orang kreatif masih aktif di dewan kesenian dan pendidikan Terakhir beliau telah menyelesaikan sebuah buku tentang STKIP Lubuklinggau Mudah mudahan amal ibadahnya diterima katanya Meninggalnya Suwandi juga menjadi duka mendalam bagi keluarga besar Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Bumi Silampari Hal itu diungkakan Ketua STAI Bumi Silampari Ngimadudin Beliau sangat luar biasa kami sangat kehilangan kata Ngimadudin Suwandi sangat aktif jadi dosen di STAI Bumi Silampari dengan mengajar mata kuliah Budaya Daerah dan Kearifan Lokal Kami belum tahun siapa yang bisa menggantikan beliau ungkapnya cj17 seg
Sejarawan Sumsel, Suwandi Tutup Usia
Rabu 18-08-2021,20:16 WIB
Editor : Redaksi Enim Ekspres
Kategori :