TNI-Polri dan Pemerintah Desa Manfaatkan Lahan Tidur jadi Produktif
Kolaborasi TNI-Polri dan Pemerintah Desa Air Limau Polsek Rambang Dangku manfaatkan lahan tidur jadi produktif untuk lahan penanaman jagung. Foto : Istimewa--
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Upaya mendukung ketahanan pangan terus digencarkan oleh Polsek Rambang Dangku melalui pemanfaatan lahan tidur jadi produktif untuk penanaman jagung di lahan Desa Air Limau, Kecamatan Rambang Niru.
Kegiatan yang dilaksanakan bersama perangkat desa ini menunjukkan komitmen Polri dalam membangun sinergi dengan masyarakat guna memperkuat kemandirian pangan di wilayah pedesaan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakapolsek Rambang Dangku Ipda Kunto Wiyono bersama Kanit Intelkam Aipda Adi Sugianto, Kanit Binmas Aipda Salman Anuar, dan Bhabinkamtibmas Aipda Toni Apriadi.
Kehadiran para personel Polri ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Daerah, tetapi juga menjadi perhatian serius institusi Kepolisian.
BACA JUGA:Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui Program Penanaman Jagung
BACA JUGA:Tanaman Jagung Tunjukkan Perkembangan Positif
Di lokasi tanam, jajaran Polsek Rambang Dangku disambut oleh Kepala Desa Air Limau Zahirin, beserta Ketua BPD Aji Tarmizi, Babinsa Serda Aminza, perangkat desa, dan anggota BPD lainnya.
Kehadiran lintas sektor ini memperlihatkan kuatnya sinergi TNI-Polri dan Pemerintah Desa dalam membangun kemandirian pangan masyarakat.
Bersatu dalam satu gerakan, mereka bergotong royong menanam jagung sebagai komoditas strategis penopang pangan nasional.
Penanaman jagung dilakukan secara tradisional menggunakan kayu bulat tugal tanam di atas lahan seluas 2.500 meter persegi atau sekitar seperempat hektare.
BACA JUGA:Sukseskan Swasembada Pangan, Polres Muara Enim Berpartisipasi Laksanakan Panen Raya Jagung Serentak
BACA JUGA:Polisi Beri Dukungan kepada Petani Jagung di Muara Enim
Meski sederhana, kegiatan ini sarat makna, menunjukkan semangat kebersamaan dan komitmen untuk mengoptimalkan lahan desa menjadi sumber pangan produktif.
"Jagung dipilih karena memiliki nilai ekonomis sekaligus menjadi bahan pangan alternatif bagi masyarakat," ujar Ipda Kunto Wiyono, Sabtu 18 Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
